Pages

Senin, 26 Mei 2014

Wanita Itu Teguh Bagai Karang

0 komentar



Nadimah Khotul namanya.
Wanita itu berduka. Ya, disebabkan karena suaminya meninggal gugur sebagai syuhada, dalam sebuah pertempuran melawan penjajah di negerinya.
Suaminya telah mengajarinya dengan kekuatan, keyakinan, kepasrahan total, serta kesempurnaan cinta kepada Sang Pemilik kehidupan.
Saat sejumlah tetangganya datang berta'ziyah dan menyampaikan ikut berduka atas musibah yang menimpanya, dan mereka bertanya,"Sepeninggal suamimu, nanti yang akan memberi nafkah kepada anak-anakmu siapa?"
Wanita itu berkata dengan tegar," di rumah ini yang menikmati rezeki ada tiga, saya, suami saya dan anak-anak saya. Jadi jika yang menikmati rezeki berkurang satu, sementara yang memberi rezeki masih ada, dan akan ada selamanya, apa yang harus saya takutkan dalam hidup ini?"

Ya.. sepenggal kisah wanita tersebut telah mengingatkanku.. dan mengingatkanmu juga agar pikiran, perasaan, hati, dan jiwa kita, selalu ikatkan sekuat-kuatnya dengan yang Abadi. Dan yang akan ada selamanya.. yaitu Sang Pemilik Kehidupan, yang Maha Esa dan yang Maha Sempurna .

Sebenarnya anak-anak kecil telah mengajariku dan mungkin mengajarimu juga.. mengenai keunikan perasaan manusia ini.. rasa senang dan rasa cinta. Mereka mudah sekali menangis dan sedih karena yang menghiburnya, yang disenanginya dan yang membahagiakannya semakin berkurang dan habis sama sekali. Merka butuh menyambung lagi rasa terhiburnya, rasa senangnya, dan rasa bahagianya sehingga kembali tersenyum padamu.

Jiwaku.. jiwamu, perasaanku.. perasaanmu, serta hatiku dan hatimu bekerja dengan cara seperti itu. Jiwa, perasaan dan hati kita selalu membutuhkan hiburan.. senag , bahagia secara terus menerus sepanjang waktu.

itu sebabnya aku terkadang mengingatkan diriku juga mereka dan juga kau.. untuk menjaga ruku', sujud, dan mempertahankan kebiasaan membaca ayat-ayatNya. Terus menerus mengingat namaNya dan banyak memberi diatas jalanNya serta atas namaNya.

Itulah cara agar diri senantiasa terhibur, merasa senang dan senantiasa bahagia sepanjang wwaktu sebab  mengikatkan diri kepada yang ada dan akan ada selamanya.. Allah. Tuhan semesta kehidupan yang tanpa sekutu.

Semoga kita bisa untuk selalu saling menasehati dengan ibadah..
Aamiin Ya Rabbal Allamiin..

Selasa, 07 Januari 2014

Kalau Hari Ini

0 komentar

Tetes embun menutupi waktu detik berkejaran..
Akankahku pergi atau tetap disini??
Kumohon Rabb..
Kujaga ia dalam hatiku
Ku tak mudah jatuh cinta
Ku tak mudah berkata aku cinta kamu
Aku mencintaimu meski lirih dalam hat
  ...................
Cinta ini sampai menutup mata

Untukmu...

Hari ini..
Kalaulah hari ini aku jatuh hati, itu sama dengan kemarin
Kalau hari ini aku jatuh cinta, itu juga sama dengan kemarin
Kalau hari ini aku resah karenanya,
itu juga sama dengan kemarin
Tapi kalau hari ini aku merasakan sebuah kecenderungan,,
itu tidak pernah terjadi kemarin
Hari ini..
Baru saja kuingin menyerahkan 
sebuah permata dihatiku..
Hari ini juga..
Aku ingin menyerahkan segala kecap rasa
yang aada di qolbu
Kumohon..
Jangan ganggu ketenangan dalam hatiku
Biarlah hingga waktu membuatku terpaksa 
untuk memaksakan rasa cinta ini
Sampai tiba waktunya..
Kumohon jika harus berbalas
Balas cintaku dengan Mahligai dan hatimu yang tertulus di jannah-Nya

:)

Selasa, 31 Desember 2013

(...........)

0 komentar
Perasaan takut jatuh cinta yang selalu muncul pada diriku. apalagi cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tapi, sungguh aku heran, mengapa aku bisa mencintainya dengan sangat tulus dan mendalam sekali.

Aku akui, aku memang berkomitmen menjadi seperti itu pada kondisi tertentu.

hM, betapa sering aku merasa malu dalam setiap bergaul. Dalam pergaulan aku selalu berusaha memalingkan pandanganku dari orang agar mereka tak melihat dan memahami perasaanku.

Aku merasa hina sekali.. inilah yang mebuat diriku berusaha menjaga kehormatanku serta sifat feminisme bergaul.

Sebagaimana aku merasa khawatir jika pandanganku yang tampak bin gung dan debaran jantungku yang seolah berkejaran dapat mengganggu perasaanku dihadapannya. Sehingga aku terlihat sebagai gadis yang lemah.. Padahal sikap sebaliknya yang ingin ku tampilkan.

Aku telah memiliki komitmen untuk selalu bertanya dengan disertai rasa tanggung jawab. Apa yang harus aku lakukan ? Apakah aku akan selalu terus menerus menyerah pada diriku sendiri?? Perasaan yang selalu memenuhi diriku dalam setiap pergaulan.. sehingga mebuatku stabil dan sedikit terlambat dalam pergaulan.

Aku sampaikan terimakasihku pada Allah. Semua ini sudah menjadi eksperimen bisu yang tak mengganggu hatiku. Dan akupun tidak berlebih-lebih dalam berekspresi yang dapat menghantarkan diriku pada penyesalan yang dalam.. Terlebih saat aku mengambil keputusan itu dengan tekat yang bulat. Aku tidak akan menjadi sosok yang lemah dan tak akan menarik segala Apa yang pernah kuucap.

Walaupun demikian, aku masih berpegang teguh pada sifat menjaga kesucian diri dan keluhuran budi (menurutku ini yang utama). Sifat ini yang telah memberi kekuatan padaku untuk melawan kelemahan diri dan melawan segala macam pikiran yang menggoda diri.

Sekarang aku sudah bisa untuk mengatakan dengan segenap perasaan bahagia dan bangga. " Sungguh aku tak akan merasa malu untuk berkata terus terang, bahwa aku lebih senaNg pada kehormatanku, kebesaranku, kemuliaanku dan masa depan dari pendidikanku."

Aku sangat yakin bahwa semua itu lebih berharga. Dan seorang gadis sepertiku tak akan mampu menyia-nyiakan semua itu karna hanya untuk mengikuti segala dorongan perasaan.. Karna kebenaran tetap kebenaran.

Hingga pada suatu hari nanti, seorang pemuda datang kepadaku - dengan izin Allah. Dia akan menghormatiku karena keistimewaan akhlak mulia dan pengetahuan yang kumiliki. Selanjutnya dia akan datang kerumah orangtuaku dengan penghormatan memintaku untuk menjadi haknya.

Bersamanya aku akan mendapatkan segala cinta yang (pernah) menjadi impianku dan impian setiap gadis.

Sabtu, 14 Desember 2013

Surat Cinta untuk- Mu

0 komentar


Teruntuk kekasih tercintaku, Allah SWT,

Ya Allah, tahukah Engkau bahwa malam ini hamba sangat merindu-Mu. Hamba ingin berdua saja dengan-Mu, berdialog dengan-Mu, dan menginginkan Engkau Mendengar apa saja yang hamb a alami di muka bumi milik-Mu ini. Oh Allah, hamba sangat ingin dimanja oleh-Mu dan tiada hijab yang menghalangi hamba dengan-Mu. Sangat ingin Engkau memafkan segala kesalahan hamba ddi masa-masa yang lalu sampai detik hamba menuliskan apa yang hamba rasakan saat ini dan tentunya sampai ujung napas hamba. atau , bahkan sampai di akhir napas hamba.


Ya Allah hamba ingin Engkau tahu bahwa hamba mencintai-Mu melebihi aapaun yang disinari oleh matahari-Mu. Hamba ingin Engkau tahu bahwa cinta hamba ini membuat hamba untuk terus lebih bisa memperbaiki diri agar Engkau tahu bahwa semua yang kulakukan adalah untuk memperoleh cinta-Mu karena hamba tahu hamba tak bertepuk sebelah tangan atas cinta ini.

Ya Allah tahukah Engkau bahwa nama-Mu selalu hamba sebut pada setiap langkah yang hamba jejakkan. Menyakini bahwa nama"-Mu adalah nama terindah yang pernah kukenal. Bahwa dengan menyebut-Mu hati menjadi tenang. Bahwa nama-Mu lah yang mampu membuat segumpal daging merah (hati) ini bergetar. Bahwa nama-Mu terindah bukan hanya di telinga hamba, tapi diseluruh darah yang mengalir sempurna di dalam raga ini, berdetak sempurna di jantuk hati ini, meluap meletup berurai, mengganda seperti pecahan molekul" uranium.

Ya Allah kehadiran-Mu selalu ada dalam setiap helaan napas hamba. Tak sedetikpun tanpa kehadiran-Mu, Engkaulah pelepas dahaga jiwa hamba. Engkaulah penghapus rasa lapar jiwa hamba, penyejuk mata, cahaya akal, penenang jiwa, serta pengharum batin. Engkaulah penawar racun di dalam raga hamba.

Ya Allah jangan kau tinggalkan hamba, jangan Kau jahui hamba ketika hamba salah. Tak ada yang lebih baik dari yang hamba miliki kecuali Engkau. Tak ada cinta yang lain, tak akan hamba mencintai apapun di duni-Mu yang bisa membuat-Mu cemburu ataupun murka, sehingga lalu bisa meninggalkan hamba.. Tak akan hambai berselingkuh dengan Tuhan lain selain Engkau. Tak akan ada cinta yang lain, wahai Allah. Ya Allah inilah hamba yang mencintai-Mu melebihi apapun, Jangan pernah tinggalkan hamba.

Wahai Allah tercinta, yang tiada Tuhan selain Engkau. Mulai hari ini hamba ber-ikrar akan mengirim surat cinta hamba yang lain, hanya untuk-Mu ya Allah. Hamba tahu Engkau tak pernah lelah menunggu surat-surat cinta hamba yang lain. Allah, i love you.

Wahai Allah ketahuilah, bahwa surat cinta-Mu yang terlukis dalam kitab suci-Mu lah yang selalu hamba baca untuk melepas segala rindu yang membuncah dalam jiwa.
Oh, Allah hamba sangat merindu-Mu.

(Surabaya, 14/12/13)

Sabtu, 02 November 2013

Tiada hari yang menyulitkan, Hidup itu pilihan! :)

0 komentar






Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab. Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu. Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat, ternyata pikiranmu keliru. Jangan putus asa!!!
Bangkitlah!!! Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari. Demikian juga dirimu. Anda adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.

"Bukan karena hari ini INDAH kita BAHAGIA, tapi karena BAHAGIA maka hari ini menjadi INDAH."

"Bukan karena tidak ada rintangan kita menjadi optimis, tapi karena kita OPTIMIS, RINTANGAN jadi tak terasa."

"Bukan karena MUDAH kita YAKIN BISA, tapi karena YAKIN BISA maka semua menjadi MUDAH."

"Bukan karena semua BAIK kita terSENYUM, tapi karena TERSENYUM maka semua menjadi BAIK.

Tidak ada harI yang menyulitkan kecuali kita sendiri yang membuatnya sulit ^_^


:) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)  :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)

Jumat, 27 September 2013

Ketahuilah bahwa Allah dekat

0 komentar

Allah SWT berfirman, " Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah seesungguhnya Aku ini dekat." (QS. al-Baqarah [2]: 186 )

Dekat: Allah mendengar dan menjawab, memberi kepada yang jauh dan yang dekat, memberi rezeki kepada musuh dan kekasih.

Dekat: Allah menolong orang yang membutuhkan, mengenyangkan orang yang kelaparan, memberi minum kepada prang yang kehausan, dan membalas orang yang melakukan kebaikan.

Dekat: karunia-Nya terhampar, kebaikan-Nya hilir mudik, pintu-Nya selalu terbuka, dan Bijaksana, Mulia, dan Pemaaf.

Dekat: orang yang tenggelam di laut menyeru kepada-Nya, juga yang tersesat di dalam hutan, yang terpenjara di balik jeruji besi, sebagaimana Hamba-Nya di gua, yaitu Muhammad saw, berdoa kepada-Nya.

Dekat: kelapangan-Nya datang dalam sekejap mata dan pertolongan-Nya tiba dalam sekedip, jika berdoa kepada-Nya akan memperoleh kemenangan. Dia mengawasi, lalu menutupi. Dia mengetahui, lalu memaafkan. Dia disembah, lalu berterima kasih. Dan Dia disakiti, lalu bersabar.

Dekat: Dia Pemurah dan Baik, tiada yang sebanding dan setara dengan-Nya, Dia lebih dekat dengan hamba-Nya daripada urat leher si hamba, Pengatur dan Penyaksi setiap jiwa, dan Maha Terpuji, Maha Tersanjung, dan Maha Memuji.

Dekat: Menyeru para pendosa untuk bertobat, membuka pintu kepada para pemohon ampun, dan menyingkirkan tirai dari semua orang yang memerlukan bantuan-Nya

:)

Jumat, 20 September 2013

Bersama Abu Bakar Ash-Shidiq

0 komentar

Terhormat pada masa jahiliyah, benar-benar percaya pada kebenaran pada masa islam, dan selalu siap turun tangan dalam pembiayaan perang namun berlepas diri dari memperebutkan harta rampasan; itulah Abu Bakar Ash-Shidiq.
Beliau mencintai Sang Pembawa Dakwah, berbagi rasa dengannya dalam takut dan sengsara, susah  dan ikut menanggung kegelisahan, penderitaan,dan kecemasan bersamanya.
Keutamaan-keutamaan beliau adalah sifat-sifat yang tidak dimiliki orang lain, dan sifat-sifat beliau adalah rangkaian bunga yang tidak dapat dikalungkan kepada orang lain.
Penduduk Mekkah membenci beliau, maka beliau masuk ke dalam gua bersama Sang Teman. Allah SWT berfirman, "Maka carilah tempat berlindung di dalam gua itu." (QS. al- Kahfi [18]:16) . Beliau khawatir Temannya disengat kalajengking, maka beliau menutupi lubang kalajengking itu dengan tangannya. Beliau tersengat namun tidak mengaduh. Temannya berkata "Mengadulah" namun beliau khawatir Manusia pilihan itu ditemukan orang-orang kafir yang mengejar sampai ke mulut gua, maka dalam keharuan beliau berkata, Aku rela jadi tebusanmu." Karena itu , Allah SWT berfirman, "Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (QS. at-Taubah [9]:40)

Beliau seperti Ibrahim al-Khalil, mengesakan Ar-Rahman, menghancurkan patung sesembahan, dan memuliakan tamu. Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?
Jiwa disemua negri melangkah mengingatmu namamu
Mata di semua tempat menatap mengambil cahayamu
Abu Bakar adalah orang pertama masuk islam, ikut hijrah, dan berjihad di jalan Allah. Beliau berjalan paling depan menuju Allah, berbicara dengan syariat-Nya, dan terpercaya dalam ucapannya. Sungguh ia telah melewati kemuliaan dalam hidupnya, tingkat demi tingkat.
Beliau nikahkan anak perempuannya dengan Saang Imam (Nabi Muhammad SAW), beliau merdekakan Sang Muadzin (Bilal Ibn Rabah), lalu beliau bangun masjid untuk kaum Muslim, maka beliau pun mendapatkan hadiah, "Kelak dia benar-benar mendapatkan kepuasan." (QS. al-Lail[92]:21)

Ash-Shiddiq adalah pemilik obat mujarab bagi Sang Teman, pedang pelindungnya, lidah yang berdoa untuk hatinya, hati yang mengasihinya, mata yang menangis haru karena ucapannya, dan segenggam gandum untuk memberi makan tamu-tamunya.
Bagaimana asaku takkkan memujinya
Ia adalah seorang teman yang sebanding dengan manusia semuanya
Rumahnya sebanding dunia seluruhnya
Sehari bersamanya sebanding waktu sepanjang masa
Kaum musyrik berkata kepada Abu Bakar, "Temanmu mengaku menjadi nabi." mereka berkata, "Jibril turun kepadanya." Beliau berkata "Sungguh benar apa yang disampaikannya." Maka pantaslah jika dikatakan kepadanya , dalam keadaan hidup atau mati, "Engkaulah ash-Shiddiq-Sang Pembenar." Julukan itu menunjuk dirimu , baik disebut sendirian atau dinisbahkan dengan namamu, secara ma'rifah atau nakirah, secara mufrad atau jamak.
Abu Bakar, tembang yang indah digubah hanya untukmu
Nama baikmu menyusur desa dan kota
Tuan pemberani dan murah hati
Seakan mentari mendengarkan keutamaanmu
Bintang yang tinggi merindukanmu
Bulan berdiri menghormatimu
Saat kaulihat baju kemuliaan boleh dipinjam
Kau jadikan baju itu mantel berkantung lebar
Kau sendiri dalam keutamaan, tak tersaingi semua orang
Legendamu menghiasai suku Rabi'ah dan suku Mudhar
Aku beriman kepada Allah yang telah menjadikan Ash-Shiddiq sebagai jawaban terhadap para penanya tentang kebesaran-Nya. Jika waktu shalat tiba, beliau berada di shaf pertama. Jika membaca Al- Quran beliau tak kuasa menahan tangis dan haru, dan matanya menjadi putih oleh rasa sedih karena takut pada Tuhan. Jika bencan menggelapkan, beliau menyediakan nyawa untuk kematian dan menjulurkan kepala kepada pedang-pedang musuh.

Beliau tak hanya dipanggil kedalam surga dari satu pintu tetapi dari kedelapan pintu karena semua kebaikan ada pada dirinya.
Di Makkah , beliau beliau tidak puas menganut islam secara sembunyi-sembunyi, tetapi secara terang-terangan. Beliau masuk ke gua bersama Sang Teman, keluar bersamanya untuk hijrah, menemaninya pada malam Perang Badar, selalu disampingnya pada Perang Hunain, ikut berjalan bersamanya, menggantikannya menjadi imam shalat, dan menempati posisinya dalam khilafah.
Ketika Sang Teman meninggal, air matanya yang hangat dan jujur mengalir deras.
Ketika sebagian muslim murtad, air matanya segera surut, pundaknya menegak, lengannya mengeras, pedangnya menghunus, dan teriakannya melantang.
Beliau mengembalikan orang yang tersesat, membangkitkan orang yang patah semangat, dan dengan pedang beliau masukkan kalimat tauhid, "Katakanlah,'Dia adalah Tuhan Yang Esa." ke dalam hati para pengingkar janji. Kondisi saat itu menunjukkan bahwa beliaulah orang yang paling tegar.
Para pembangkang menyatakan kami, "Kami tidak akan membayar zakat." Maka beliau bersumpah, " Demi Allah akan kuperangi mereka jika mereka menahan zakat kambing atau unta." Lalu pedang kebenaran beliau hunuskan dan khotbah panas dari podium beliau kumandangkan

Ketika Musailamah al-Kadzhab mengaku dirinya nabi, Abu Bakar berkata ," Wahai lalat jawaban untukmu akan segera tiba." Beliau pun menugaskan Khalid Ibn al-Wahid seraya mengatakan kepadanya, "Pergilah engkau dan pasukanmu ke Yamamah." Maka pedang Allah yang senantiasa terhunus itu pun tergetar. Pagi-pagi Khalid menyerbu kaum murtad sehingga mereka kebingungan. Beliau menghancurkan kepala mereka dan beliau hinakan kebatilan yang degil itu.
Wahai khafilah Allah, semoga Allah membalas jasamu
 Membidas kuman-kuman agama, akhlak dan nilai-nilai
Abu Bakar alangkah tepat perkataannya, tokoh di tengah kesulitan dan pahlawan penumpas kemurtadan. Singa-singa berkuasa dan kehinaan hanya untuk para serigala.
Kau raih upah karyamu.dan kasih Pemberi upah itu
Sementara orang-orang lain minum di telaga yang kering 
Tiga sifatmu jika dibagikan kepada rakyat
Mereka semua akan menjadi pemimpin bangsa
Keteguhan di saat pedang-pedang terhunus 
Kedermawana di zaman penuh kesulitan
Kejujuran yang berbinar indah bila dipandang
Hingga purnama pun hilang keistimewaanya

Abu bakar adalah deklarator kebebasan manusia , beliaulah orang pertama yang menyambut kedatangan budak dan pertama pula mengantar kepergiannya. Beliau menyambut Bilal pada masa bencana, ketika kaum Quraisy menyiksa budak-budak hitam, lalim dalam kekuasaan, dan tenggelam dalam pembudakan.
Lalu beliau mengantar Usamah, Sang Singa yang duduk diatas kuda, padahal kulitnya hitam, sementara Ash-Shiddiq berjalan diatas tanah padahal kulitnya putih. Beliau hendak mengatakan kepada manusia, kita tidak memandang warna kulit , ikatan nashab, julukan, melainkan kesanggupanmengemban risalah, keyakinan yang benar, nurani yang suci, dan semangat yang tinggi.
Beliau ada di belakan kekasih, imam, orang tercinta, dan suri tauladan ketika shalat, di depannya ketika perang , di sampingnya ketika diminta, dan disisinya ketika diperlukan.

Pada hari Rasulullah SAW wafat, manusia panik, namun Abu Bakar tetap tenang. Mereka tidak sanggup berkata-kata, maka beliau yang berbicara. Beliau hendak mengabarkan keajaiban, "Siapa yang menyembah Muhammad, maka Muhammad sudah wafat, tapi siapa yang menyembah Allah, maka Allah Maha hidup dan takkan pernah mati."
Cahaya itu datang kepadanya di malam pesta perkawinan
Berhiaskan senyuman bagaikan bintang yang berkilauan

Sang Guru meninggal pada hari Senin, sang murid pun meninggal pada hari Senin, sebab dia adalah "Salah satu dari dua orang ketika keduanya berada di dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya: Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita." (QS. at-Taubah [9]:40) Semua kesedihan itu pun hilang dari mereka di Jannah-Nya.
Keutamaan mereka serupa seolah memang di sengaja
Allah lah yang punya karsa dan Allah lah yang berkuasa.

:)